BAB I
PENDAHULUAN
Perbedaan akuntansi internasional dengan akuntansi
keuangan lainnya terletak pada perusahaan yang dilaporkan adalah perusahaan
multinasional (multinational company – MNC) dengan operasi dan transaksi yang
melintasi batas-batas negara, atau suatu perusahaan dengan kewajiban pelaporan
kepada para pengguna yang berlokasi di negara selain negara perusahaan pelapor.
Perbedaan-perbedaan dalam budaya, praktik bisnis,
struktur poltik, dan perundang-undangan, sistem hukum, nilai mata uang, tingkat
inflasi lokal, resiko bisnis dan hukum pajak seluruhnya mempengaruhi bagaimana
MNC melakukan kegiatan operasinya dan melakukan pelaporan keuangan di seluruh
dunia.
Dalam hal apakah akuntan manajemen berperan dalam
lingkungan bisnis global? Bisnis membutuhkan akuntan manajemen untuk menangani
masalah keuangan dan bisnis. Latihan yang baik, pendidikan dan tetap mengikuti
perubahan yang terjadi adalah penting bagi seorang akuntan. Namun, tugas
akuntan manajemen pada perusahaan internasional lebih kompleks karena perubahan
yang terus menerus terjadi pada bisnis global. Karena tugas utama akuntan
manajemen adalah menyediakan informasi yang relevan kepada pihak manajemen dan
agar tetap mampu mengikuti perkembangan, maka akuntan manajemen harus membaca
berbagai buku dan artikel bisnis mengenai sistem informasi, pemasaran,
manajemen, politik dan ekonomi. Selain itu, akuntan manajemen harus akrab
dengan peraturan akuntansi keuangan dari negara dimana perusahaan beroperasi
BAB II
RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah peran akuntansi
manajemen dalam lingkungan internasional?
2.
Bagaimanakah tingkat
keterlibatan perusahaan dalam perdagangan internasional?
3.
Apa saja cara yang ditempuh
oleh akuntan manajemen dalam mengelola resiko nilai tukar mata uang asing?
4.
Mengapa perusahaan-perusahaan
multinasional memilih untuk melakukan desentralisasi?
5. Bagaimana faktor-faktor
lingkungan mempengaruhi evaluasi kinerja pada perusahaan multinasional?
6.
Apakah peran penetapan harga
transfer pada perusahaan multinasional?
7. Bagaimana perusahaan multinasional
menghadapi masalah-masalah etika yang mempengaruhi perusahaan yang beroperasi
di lingkungan internasional
BAB III
PEMBAHASAN
A. AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM
LINGKUNGAN INTERNASIONAL
Dalam hal apakah akuntan manajemen berperan dalam lingkungan bisnis global? Bisnis membutuhkan akuntan manajemen untuk menangani masalah keuangan dan bisnis. Pelatihan yang baik, pendidikan, dan tetap mengikuti perubahan yang terjadi merupakan hal-hal penting bagi seluruh akuntan. Akan tetapi, tugas akuntan manajemen pada perusahaan internasional menjadi lebih menantang karena perubahan yang terus terjadi pada bisnis global. Karena tugas utama akuntan manajemen adalah menyediakan informasi yang relevan kepada pihak manajemen dan tetap mampu mengikuti perkembangan, akuntan manajemen harus membaca berbagai buku dan artikel dalam berbagai area bisnis, termasuk mengenai sistem informasi, pemasaran, manajemen, politik dan ekonomi. Selain itu, akuntan manajemen harus mengenal dengan baik peraturan akuntansi keuangan dari negara-negara tempat perusahaan beroperasi.
Dalam hal apakah akuntan manajemen berperan dalam lingkungan bisnis global? Bisnis membutuhkan akuntan manajemen untuk menangani masalah keuangan dan bisnis. Pelatihan yang baik, pendidikan, dan tetap mengikuti perubahan yang terjadi merupakan hal-hal penting bagi seluruh akuntan. Akan tetapi, tugas akuntan manajemen pada perusahaan internasional menjadi lebih menantang karena perubahan yang terus terjadi pada bisnis global. Karena tugas utama akuntan manajemen adalah menyediakan informasi yang relevan kepada pihak manajemen dan tetap mampu mengikuti perkembangan, akuntan manajemen harus membaca berbagai buku dan artikel dalam berbagai area bisnis, termasuk mengenai sistem informasi, pemasaran, manajemen, politik dan ekonomi. Selain itu, akuntan manajemen harus mengenal dengan baik peraturan akuntansi keuangan dari negara-negara tempat perusahaan beroperasi.
B. KETERLIBATAN DALAM
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perusahaan Multinasional (multinational corporation /
MNC) adalah perusahaan yang menjalankan bisnis di lebih dari satu negara dalam
suatu volume dimana kesehatan perusahaan dan pertumbuhannya bergantung pada
lebih dari satu negara. Dalam tingkat
yang cukup sederhana, MNC mungkin mengimpor material dan/atau mengekspor produk
jadi. Pada tingkat yang lebih kompleks, MNC bisa jadi adalah suatu perusahaan
besar terdiri atas sebuah induk perusahaan dan sejumlah divisi di berbagai
negara.
Biasanya tterdiri dari sebuah induk perusahaan yang beralokasi dinegara asal
perusahaan dan paling sedikit lima atau enam anak perusahaan asing, yang secara
khas melakukan interaksi strategis tingkat tinggi antar unit-unit tersebut.
Baberapa MNC mempunyai sampai 100 anak perusahaan asing yang tersebar di
seluruh dunia. Berbagai
pilihan yang muncul adalah impor dan ekspor, anak – anak perusahaan yang
dimiliki secara keseluruhan, serta joint venture.
a.
Impor dan ekspor
Bentuk yang cukup sederhana dari
keterlibatan multinasional adalah kegiatan impor dan ekspor. Suatu perusahaan
dapat mengimpor berbagai komponen untuk produksi. Suatu perusahaan juga dapat
mengekspor produk – produk jadi ke negara – negara asing. Transaksi – transaksi pada seperti pada
impor dan ekspor bersifat sederhana, tetapi juga dapat menciptakan berbagai
resiko dan peluang baru bagi perusahaan.
Impor Suatu perusahaan dapat menimpor
bahan – bahan baku untuk digunakan dalam produksi. Dalam akuntansi untuk bahan
baku, freight-in (ongkos angkut masuk) termasuk biaya bahan.suatu komponen yang
diimpor mungkin dikenakan tarif (atau bea), disamping biaya freight-in. Tarif
(tariff) adalah sebuah pajak atas impor yang dipungut oleh pemerintah federal
AS. Pajak ini juga merupakan biaya bahan. Perusahaan banyak yang berusaha keras
mengurangi beban tarif. Mereka mungkin membatasi jumlah bahan yang diimpor,
serta menggantinya dengan menambah sumber – sumber lokal (untuk meningkatkan
muatan domestik dan mendapatkan status tarif yang lebih baik) atau menggunakan
zona perdagangan luar negeri.
Zona perdagangan luar negeri (foreign trade zones) yaitu
wilayah dekat pelabuhan keabeanan yang secara fisik berada di daratan. Barang
yang diimpor memasuki zona perdagangan luar neferi tidak dikenakan bea masuk
selama barang tersebut berada di zona perdagangan luar negeri. Hal ini memiliki
implikasi penting bagi perusahaan manufaktur yang mengimpor bahan baku. Karena
tarif tidak perlu dibayar dulu sampai komponen keluar dari zona perdagangan
sebagai bagian dari sebuah produk jadi, perusahaan dapat menunda pembayaran bea
masuk dan kerugian yang berkaitan dengan modal kerja. Selain itu, perusahaan
tidak perlu membayar bea masuk untukbahan – bahan yang cacat atau persediaan
yang belum dimasukkan ke kelompok produk jadi.
Akuntan manajemen harus waspada terhadap biaya yang timbul dari impor bahan baku. Akuntan manajemen juga harus mampu mengevaluasi manfaat potensial dari zona perdagangan luar negeri ketika mempertimbangkan lokasi pabrik.
Akuntan manajemen harus waspada terhadap biaya yang timbul dari impor bahan baku. Akuntan manajemen juga harus mampu mengevaluasi manfaat potensial dari zona perdagangan luar negeri ketika mempertimbangkan lokasi pabrik.
Ekspor Ekspor adalah penjualan produk
perusahaan di luar negeri. Perusahaan tidak harus memiliki fasilitas produksi
di luar negeri ; produk akhir dapat langsung dikirim ke pembeli. Akan tetapi,
ekspor biasanya lebih kompleks daripada penjualan barang jadi di dalam negeri.
Pakta perdagangan dan tarif
Pakta perdagangan
antara berbagai negara mempengaruhi besarnya tarif yang dibebankan. Misalnya
NAFTA yang memungkinkan importir Amerika Serikat, Meksiko, dan kanada membayar
tarif yang lebih rendah untuk barang-barang yang di produksi di ketiga negara
tersebut.
b.
Anak Perusahaan yang dimiliki
sendiri
Suatu perusahaan mungkin saja
membeli perusahaan yang sudah berjalan di luar negeri dan menjadikannya
perusahaan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh induk perusahaan. Bila
undang-undang suatu negara mengijinkan, maka perusahaan multinasional dapat
juga mendirikan perusahaan anak atau kantor cabang di negara tersebut.
Outsourcing pekerjaan teknis dan profesional menjadi isu yang sangat penting
bagi perusahaan. Outsourcing adalah pembayaran oleh suatu perusahaan atas
fungsi bisnis yang sebelumnya dilakukan oleh perusahaan tersebut. Dalam konsep
perusahaan multinasional, outsourcing adalah memindahkan suatu fungsi bisnis ke
suatu negara lain. Akuntan manajemen harus memperhatikan berbagai biaya dan
manfaat dari outsourcing yang mungkin tidak tersedia dalam suatu negara.
Berbagai struktur pajak dan insentif dari otoritas suatu negara, serta tingkat
pendidikan dan infrastruktur memainkan peranan penting dalam penilaian dalam
akuntan manajemen terhadap biaya dan manfaat.
c.
Joint Venture
Joint venture adalah jenis
persekutuan dimana para investor menjadi bagian dari pemilikan perusahaan.
Joint venture dilakukan untuk menggabungkan keahlian, menghadapi undang-undang
yang berlaku, dan merangsang investasi demi meningkatkan produktivitas dalam
negeri.
Struktur apapun yang diilih, MNC akan selalu menghadapi
masalah – maslah perdagangan luar negeri. Suatu masalah yang penting adalah
nilai tukar mata uang asing.
C. Nilai Tukar Mata Uang Asing
Apabila suatu perusahaan beroperasi hanya di negaranya
dengan hanya satu jenis mata uang yang digunakan, maka masalah nilai tukar tidak
akan pernah muncul. Namun, bila perusahaan mulai beroperasi dalam arena
internasional, perusahaan tersebut harus menggunakan mata uang asing. Mata uang
asing ini dapat dipertukatkan dengan mata uang domestik dengan menggunakan
nilai tukar. Apabila nilai tukar tidak pernah berubah, maka masalah tidak akan
muncul. Namun, nilai tukar sering berubah, bahkan mengalami perubahan harian.
Fluktuasi nilai tukar mengakibatkan ketidakpastian dari operasional perusahaan
dalam arena internasional.
Akuntansi manajemen berperan
penting dalam mengelola resiko mata uang,
a.
Manajemen resiko mata uang
(currency risk management) mengacu pada pengelolaan perusahaan terhadap resioko
transaksi, ekonomi, dan transaksi karena fluktuasi nilai tukar.
b.
Resiko transaksi (transaction
risk) mengacu pada kemungkinan bahwa transaksi tunai di masa depan akan
dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar.
c.
Resiko ekonomi (economic risk)
mengacu pada kemungkinan bahwa nilai sekarang dari arus kas perusahaan di masa
depan akan dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar
d.
Resiko translansi atau resiko
akuntansi (translation or acounting risk) adalah tingkat dimana laporan
keuangan perusahaan terpengaruh oleh fluktuasi nilai tukar
Resiko mata uang dan berbagai
cara yang dapat dilakukan akuntan manajemen dalam menghadapinya.
1.
Mengelola resiko transaksi
Perusahaan multinasional sekarang ini berurusan dengan
banyak jenis mata uang. Mata uang tersebut dapat saling diperdagangkan, tergantung
pada kurs tukar yang berlaku pada saat berlakunya perdagangan. Kurs spot (spot
rate) adalah kurs tukar dari satu jenis mata uang terhadap mata uang lain untuk
transaksi tunai (pada hari yang sama).
Macam – macam resiko transaksi
a.
Apresiasi dan Depresiasi Mata
Uang
Ketika mata uang suatu negara menguat secara relatif
terhadap mata uang negara lain, terjadilah apresiasi mata uang (currency
appreciation) dan satu unit mata uang negara yang disebut pertama mampu membeli
lebih banyak unit mata uang negara kedua. Sebaliknya, Depresiasi mata uang
adalah berarti mata uang suatu negara melemah secara relatif dan membeli unit
mata uang negara lain ebih sedikit.
b.
Keuntungan dan Kerugian Nilai
Tukar
Kerugian kurs tukar (exchange loss) adalah suatu kerugian
atas suatu penukaran mata uang terhadap mata uang lain yang disebabkan oleh
depresiasi mata uang dalam negeri. Keuntungan kurs tukar (exchange gain) adalah
keuntungan atas penukaran suatu mata uang terhadap mata uang lain karena apresiasi
mata uang dalam negeri.
2.
Mengelola resiko ekonomi
Resiko ekonomi adalah dampak
fluktuasi kurs tukar terhadap nilai sekarang (present value) dari arus kas
perusahaan di masa depan. Resiko demikian dapat mempengaruhi daya saing reltif
perusahaan meskipun perusahaan tersebut tidak pernah berpartisipasi langsung
dalam perdagangan internasional.
Akuntan mengeola eksposur perusahaan
terhadap resiko ekonomi dengan memahami posisi perusahaan dalam ekonomi global.
Akuntan menyediakan struktur dan komunikasi keuangan perusahaan. Hedging dengan
kontrak forward juga bisa dilakukan untuk mengelola resiko ekonomi.
3.
Mengelola resiko translasi
Perusahaan induk sering mencatat
ulang semua pendapatan perusahann anak dalam mata uang lokal. Pencatatan
kembali ini dapat mengakibatkan keuntungan dan kerugian oprtunitas atas
revaluasi mata uang asing dan dapat mempengaruhi laporan keuangan perusahaan anak
serta perhitungan yang berkaitan dengan ROI dan Laba Residu. Laporan internal
dengan denominasi dolar diperlukan untuk mengukur semua angka dengan dasar yang
sama.namun strategi tersebut bisa menyesatkan para manajerjika pembaning dibuat
terhadap waktu. Akuntan manajemen harus waspada terhadap
sumber resiko translasi ini
D. Desentralisasi
Perusahaan yang terdesentralisasi di
negara asal sering memberlakukan pengawasan yang lebih letat pada divisi asing,
paling tidak hingga mereka mendapatkan pengalaman yang lebih banyak tentang
operasional mereka di luar negeri.
Keunggulan
Desentralisasi MNC Desentralisasi MNC dipilih
karena berbagai keunggulan yaitu :
·
Manajer lokal mampu menghasilkan keputusan dengan mutu yang baik dengan
pemanfaatan informasi lokal yang bermutu
·
Manajer lokal mampu memberikan tanggapan yang lebih tepat waktu untuk
mengubah keadaan
·
Melatih dan memotivasi manajer lokan untuk mengembangkan ketermapilan
manajerial
·
Memberikan kesempatan manajemen puncak untuk lebih memusatkan perhatian
kepada masalah – masalah jangka panjang seperti perencanaan strategis.
Pendirian Divisi Perusahaan multinasional memiliki
fleksibilitas dalam pembentukan jenis – jenis divisi. Divisi dapat didirikan
menurut dasar garis geografis, lini produk, dan lini manajemen fungsional.
Adanya divisi ini di lebih satu negara menciptakan kebutuhan perangkat evaluasi
kinerja yang mempertimbangkan berbagai perbedaan pada lingkungan divisi.
E. MENGUKUR KINERJA PADA
PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Pemisahan evaluasi manajer dari suatu divisi dari
evaluasi divisi tersebut penting dilakukan. Evaluasi manajer sebaiknya tidak
menyertakan faktor-faktor di luar kendali perusahaan seperti fluktuasi mata
uang, pajak dan sebagainya, tetapi harus dievaluasi berdasarkan pendapatan dan
biaya, dengan menyesuaikan mata uang perusahaan induk dan perusahaan anak.
Sulit membandingkan kinerja seorang divisi manajer di
suatu negara dengan kinerja seorang manajer suatu divisi di negara lainnya
karena terdapat perbedaan kondisi lingkungan. Namun yang benar-benar
mempengaruhi adalah Laba dan ROI.
1. Faktor – faktor Lingkungan
yang mempengaruhi Evaluasi Kinerja :
a)
Faktor-faktor ekonomi
·
Organisasi dari bank sentral
·
Stabilitas ekonomi
·
Eksistensi pasar modal
·
Pembatasan valuta
b)
Faktor-faktor politik dan hukum
·
Kualitas, efisiensi, dan
keefektifan struktur perundang-undangan
·
Pengaruh kebijakan pertahanan
·
Dampak kebijakan luar negeri
·
Tingkat keterlibatan pemerintah
dalam bisnis
c)
Faktor-faktor pendidikan
·
Tingkat melek huruf
·
Cakupan dan jenjang pendidikan
formal serta sistem pelatihan
·
Cakupan dan jenjang pelatihan
teknik
·
Keluasan dan mutu program
pengembangan manajemen
d)
Faktor-faktor sosiologis
·
Perilaku sosial terhadap
industri dan bisnis
·
Perilaku budaya terhadap
produktifitas dan keberhasilan (etika kerja)
·
Perilaku sosial terhadap
keuntungan material
·
Keragaman budaya dan ras
Ukuran kinerja lainnya selain
laba residu dan ROI (pengukuran jangka pendek), diperlukan ukurankinerja
tambahan yang erat kaitannya dengan kepentinganjangka panjang perusahaan.
Ukuran teresbut misalnya pangsa pasar, keluhan pelanggan, rasio perputaran
karyawan dan pengembangan personal.
F. PENETAPAN HARGA TRANSFER DAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Yang membedakan perusahaan multinasional dari
perusahaan-perusahaan lain yang terlibat dalam binis internasional adalah
alokasi sumber-sumber yang terkoordinasi secara global oleh sebuah manajemen di
pusat. MNC membuat keputusan mengenai strategis untuk menembus pasar (market
entry), operasi diluar negeri, dan produksi, pemasaran, serta pendanaan
kegiatan-kegiatan dengan pertimbangan mana yang terbaik bagi korporasi secara
keseluruhan. MNC menekankan kinerja kelompok, bukan kinerja masing-masing
bagian secara individual. Dari perspektif timbul masalah-masalah yang antara
lain terkait dengan harga transfre dan perpajakan.
1)
Evaluasi
Kinerja
Divisi-divisi sering dievaluasi
berdasarkan laba bersih dan pengembalian atas investasi. Namun, harga transfer
seringkali diatur oleh perusahaan induk, sehingga penggunaan ROI dan laba
bersih meragukan.
2)
Pajak
Penghasilan dan Penetapan Harga Transfer
Adanya tarif pajak yang berbeda
antar suatu negara dengan negara lain menyebabkan perlunya pusat reinvoicing
untuk memindahkan tagihan dari negara dengan pajak tinggi ke negara yang
pajaknya rendah. Pengaturan harga transfer sesuai dengan harga yang berlaku
apabila transfer dilakukan pihak lain, yang disesuaikan dengan berbagai selisih
yang menimbulkan dampak yang dapat diukur atas harga tersebut.
Ada beberapa metode penetapan harga
yang mendekati harga pasar yaitu :
v Metode harga tak terkendali yang
dapat diperbandingkan (comparable uncontrolled price) yaitu pada dasarnya
diakui sebesar harga pasar
v Metode harga jual kembali (resale
price method) yaitu harga jual yang diterima penjual dikurangi markup yang
wajar
v Metode biaya plus (cost plus method)
yaitu harga transfer berdasarkan biaya
v Metode penetapan harga dimuka
(advance prising agreement/APA) adalah perjanjian mengenai metode penetapan
harga yang diaplikasikan dalam suatu transaksi internasional.
G. ETIKA DALAM LINGKUNGAN INTERNASIONAL
Perusahaan
multinasional menghadapi masalah-masalah etika yang tidak dihadapi perusahaan
domestik. Masing-masing negara mempunyai kebiasaan dan peraturan yang berbeda.
Perusahaan multinasional harus menetapkan apakah kebiasaan tertentu benar-benar
suatu cara berbisnis yang berbeda atau apakah merupakan pelanggaran atas kode
etik berbisnisnya.
H. KALKULASI BIAYA VARIABEL DAN PELAPORAN SEGMEN
Pemisahan biaya tetap dan biaya variabel pada kalkulasi biaya variabel adalah penting bagi evaluasi yang akurat untuk menghasilkan keputusan yang saling terkait. Laporan kontribusi laba dari berbagai aktivitas atau unit-unit lainnya dalam suatu organisasi disebut pelaporan segmen (segmen reporting).
Pemisahan biaya tetap dan biaya variabel pada kalkulasi biaya variabel adalah penting bagi evaluasi yang akurat untuk menghasilkan keputusan yang saling terkait. Laporan kontribusi laba dari berbagai aktivitas atau unit-unit lainnya dalam suatu organisasi disebut pelaporan segmen (segmen reporting).
Para
manajer perlu mengetahui profitabilitas berbagai segmen dalm suatu perusahaan
agar mampu membuat berbagai evaluasi dan keputusan yang berhubungan dengan
eksistensi berkelanjutan setiap segmen, tingkat pendanaan, dan seterusnya.
Laporan segmen mampu menyediakan informasi yang berharga mengenai berbagai
biaya yang dapat dikendalikan oleh manajer segmen.
BAB IV
KESIMPULAN
Perbedaan akuntansi internasional dengan akuntansi
keuangan lainnya terletak pada perusahaan yang dilaporkan adalah perusahaan
multinasional (multinational company – MNC) dengan operasi dan transaksi yang
melintasi batas-batas negara, atau suatu perusahaan dengan kewajiban pelaporan
kepada para pengguna yang berlokasi di negara selain negara perusahaan pelapor.
Perbedaan-perbedaan dalam budaya, praktik bisnis,
struktur poltik, dan perundang-undangan, sistem hukum, nilai mata uang, tingkat
inflasi lokal, resiko bisnis dan hukum pajak seluruhnya mempengaruhi bagaimana
MNC melakukan kegiatan operasinya dan melakukan pelaporan keuangan di seluruh
dunia.
Menjalankan bisnis dalam lingkungan global mengharuskan
akuntan manajemen untuk menyediakan keterampilan bisnis dan keuangan. Tugas
utama akuntan manajemen adalah harus tetap mampu mengikuti perkembangan mutakhi
berbagi bidang bisnis, mulai dari sistem informasi, pemasaran, manajemen,
politik dan ekonomi. Perusahaan yang terlibat dalam bisnis internasional dapat
membangun kegiatan mereka dalam tiga cara. Mereka dapat menjalankan kegiatan
impor dan ekspor, membeli perusahaan anak yang dimiliki penuh, dan
berpartisipasi dalam joint venture.
Akuntan manajemen harus memperhatikan potensi eksposur
perusahaan mereka terhadap resiko transaksi, resiko ekonomi, dan resiko
translansi. Mereka dapat melakukan hedging untuk membatasi eksposur perusahaan
terhadap ketiga resiko tersebut. Perusahaan multinasional memilih bentuk
desentralisasi karena alasan-alasan yang hampir sama dengan alasan perusahaan
nasional memilih desentralisasi. Dengan desentralisasi, manajer lokal mampu
menghasilkan keputusan yang lebih baik melalui pemanfaatan informasi lokal.
Manajer lokal juga mampu memberikan tanggapan yang labih tepat waktu untuk mengubah
keadaan. Alasan lainnya adalah untuk melatih dan memotivasi manajer lokal serta
memberi kesempatan bagi manajemen puncak untuk lebihmemusatkan perhatiannya
kepada masalah-masalah jangka panjang, sperti perencanaan strategis.
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi evaluasi
kinerja pada perusahaan multinasional adalahfaktor sosial, ekonomi, politik,
hukum, dan budaya. Ketika dari satu perusahaan memproduksi produk yang
digunakan dalam proses produksi divisi lain, muncul harga transfer. Harga transfer
merupakan pendapatan bagi divisi penjual dan biaya bagi divisi pembeli. Sama
halnya dengan perusahaan domestik, perusahaan multinasional dapat menggunakan
harga transfer dalam evaluasi kinerja. Perusahaan multinasional dengan
perusahaan anak di negara dengan pajak tinggi dan negara dengan pajak rendah
dapat memanfaatkan penetapan harga transfer untuk menggeser biaya ke negara
berpajak tinggi dan menggeser pendapatan ke negara berpajak rendah.
Perusahaan multinasional menghadapi masalah-masalah etika
yang tidak dihadapi perusahaan domestik. Masing-masing negara mempunyai
kebiasaan dan peraturan yang berbeda. Perusahaan multinasional harus menetapkan
apakah kebiasaan tertentu benar-benar suatu cara berbisnis yang berbeda atau
apakah merupakan pelanggaran atas kode etik berbisnisnya.
BAB V
PENUTUP
Akuntan
manajemen mempunyai peran penting dalam menjalankan bisnis di lingkungan
internasional. Bisnis membutuhkan akuntan manajemen untuk menangani masalah
keuangan dan bisnis. Namun, tugas akuntan manajemen pada perusahaan
internasional lebih kompleks karena perubahan yang terus menerus terjadi pada
bisnis global. Karena tugas utama akuntan manajemen adalah menyediakan
informasi yang relevan kepada pihak manajemen dan agar tetap mampu mengikuti perkembangan,
maka akuntan manajemen harus membaca berbagai buku dan artikel bisnis mengenai
sistem informasi, pemasaran, manajemen, polotik, dan ekonomi, selain itu,
akuntan manajemen harus akrab dengan peraturan akuntansi keuangan dari negara
dimana perusahaan beroperasi.
Perbedaan akuntansi internasional dengan akuntansi
keuangan lainnya terletak pada perusahaan yang dilaporkan adalah perusahaan
multinasional (multinational company – MNC) dengan operasi dan transaksi yang
melintasi batas-batas negara, atau suatu perusahaan dengan kewajiban pelaporan
kepada para pengguna yang berlokasi di negara selain negara perusahaan pelapor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar